Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Monday, February 13, 2012

Valentine Day Dan Sejarahnya

Labels: ,
Assalamualaikum sobat, posting kali ini ane mau membahas sedikit tentang peringatan Valentine's Day dan sejarahnya,
langsung aja simak ya...


Esok adalah bertepatannya tanggal 14 Februari 2012 para pemuda yang memiliki pasangan akan bertemu dengan hari dimana banyak yang mengenal nya sebagai hari kasih sayang, tapi banyak yang tidak tau sebenarnya dari mana hari ini tercipta, Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.
Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.

Simak beberapa sejarah Valentine Day !

Sejarah yang Pertama :

Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu bokap-nye hercules.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine

Sejarah Yang Kedua :

Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:

pastur di Roma
uskup Interamna (modern Terni)
martir di provinsi Romawi Afrika.

Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang atau valentine tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Sejarah Yang Ketiga :

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:

For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)
Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

Sejarah Yang Keempat :


Kisah St. Valentine

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Kesimpulannya adalah Sejarah Valentine memiliki uzur atau asal usul yang tidak jelas, namun buah ke manis-an'nya sudah banyak yang menyukainya, Naudzubillah, Sekarang perbaiki dan Introspeksi diri kita, akan kah kita sebagai umat muslim, akan mengikuti budaya kaum seperti itu ? Perbaiki iman kita mulai dari sekarang ! Hindari dan Jauhkan perbuatan yang dimurkai Allah. Saya memang tidak suci, dan pernuh banyak dosa, tapi Alhamdulillah Allah menjaga saya dari perbuatan keji seperti ini.

Hukum Merayakan Valentine Dalam Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, ” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi) .

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Saudaraku!! Ini adalah suatu kelalaian, mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.

Di dalam ayat lainnya, artinya, ”Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22).

Cukup sekian posting kali ini semoga kita selalu senantiasa dilindungi Allah, dan di jauhkan dari perbuatan yang menentang Islam. Amiinnn. Jangan lupa komentarnya ya sobat.. thanks for visit my blog.
Wassalamualaikum
| 5 comments:


Thursday, February 9, 2012

Penulisan atau Singkatan dalam Islam yang salah

Labels: ,
Assalamualaikum sobat, kali ini ane mau share sedikit tentang beberapa hal penting yg harus di waspadai, dalam kita menyingkat sesuatu yg ada kaitannya dengan beberapa kata seperti Ass, mosque, mecca, mohd, 4JJI. tanpa kita sadari dalam kita menulis sebuah SMS atau hal lainnya kita malas untuk menulisnya panjang lebar, tapi kita harus hati hati dengan beberapa kata kata ini, saya hanya MENGINGATKAN bukan bermaksud untuk MENGGURUI, sebagaimana mestinya kita sebagai umat muslim, agar selalu senantiasa mengigatkan kepada saudara, saudari sesama muslim agar kita tidak terkurung dalam kesalahan dan dosa. ada beberapa hal yang harus kita pahami adalah :

Jangan bilang mosque tapi Masjid karena bahwa mosque =mosquito = nyamuk.
Jangan tulis mecca tapi MAKKAH karena mecca= rumah anggur, BIR.
Jangan tulis “mohd” tapi tulis lengkap "Muhammad atau Rosululloh Shallallahu Alaihi Wa Sallam“ karena “mohd”= anjing bermulut besar…
Jangan tulis “4JJI” tapi tulislah “ALLAH Atau Allah Subhanallahu Wa Ta’ala" karena “4JJI”= For Judas Jesus Isa Al Masih…
Jangan tulis Ass tapi tulislah lengkap “Assalamu’alaikum” karena “ASSLM” atau “Ass” = keledai atau bokong.

Hal ini menyebabkan pro dan kontra dari berbagai pihak yaitu :

  1. Jangan bilang “mosque” tapi “Masjid” karena bahwa “mosque”=”mosquito”= nyamuk. Mereka yang membenarkan Dalam buku “the complete idiot’s guide to understanding Islam” dikatakan bahwa asal kata mosque diambil dari bahasa Spanyol mosquitos, yang diartikan sama (nyamuk) karena selama perlawanan/crusade di Spanyol, Raja Ferdinand (….?) mengatakan bahwa mereka akan pergi dan membunuh orang-orang muslim like mosquitos (seperti nyamuk). Dalam versi lain, bahwa dia telah membaca di surat kabar setempat dimana American Council General at Peshawar Embassy telah meneliti invasi orang2 Islam di Spanyol, berhasil dan orang2 masuk ke agama Islam. Setelah runtuhnya rezim Islam Spanyol, orang-orang Islam di Spanyol dibunuh dan mereka hidup bersembunyi. Selama masa kegelapan itu, kata masjid diganti dengan mosque dengan arti tempat para nyamuk, dan dengan pengertian yang sama orang2 Islam juga disebut mosquitos. Ada beberapa kemungkinan asal kata dari mosque dalam bahasa Inggris. Kemungkinan pertama bahwa kata ini diambil dari dari kata dalam bahasa Perancis mosquee yang ada selama periode bahasa Perancis dengan arti Perancis Tengah (Middle French). Kemungkinan kedua adalah bahwa kata ini merupakan adopsi/derivative dari kata dalam bahasa arab ‘masjid’. Menurut search engine, kata mosque diambil dari kata dalam bahasa Spanyol mezquita yang kata ini merupakan adopsi dari masjid dalam bahasa Arab. Kemungkinan ketiga kata ini diambil dari kata kuno dalam bahasa Italia moschea, dan kemungkinan terakhir adalah berasal dari kata kuno dalam bahasa Italia mezquita. Variasi dari beberapa kata ini telah digunakan untuk menggambarkan tempat peribadatan orang Islam dengan negara asal bahasa yang telah disebutkan tadi. Mereka yang tidak membenarkan Dalam bahasa inggris kata “mosque” mempunyai arti masjid bukan “mosquito”. Anda bisa lihat di kamus terjemahan terbaik dan banyak menjadi rujukan para penuntut ilmu di Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Shadily yaitu Kamus Inggris Indonesia di halaman 386 di keterangan huruf “M” cetakan Gramedia Jakarta. Dalam kamus tsb kata “mosque” dan “Mosquito” mempunyai arti yang sangat jauh berbeda. Yang satunya menunjukkan nama sebuah benda (yaitu mosque) dan yang satunya lagi menunjukkan nama sejenis hewan vektor penyakit malaria atau demam berdarah (yaitu mosquito). Bahkan sangat tidak mungkin sekali jika kita mengartikan “mosque” dengan “mosquito” karena jika keadaannya memang demikian maka kita telah membolak-balikkan sebuah makna kata ke arah yang salah dan ini hukumnya tidak boleh ditinjau dari sisi penulisan atau tata bahasa. Semisal ada seseorang menulis “there is no best place for pray today except mosquito” tentunya penulisan ini salah. Dan yang benar adalah “there is no best place for pray today except mosque”. Kemudian contoh lain,”I wanna hit all the mosque down coz they made many people got i'll” contoh ini juga salah. dan yang benar adalah “I wanna hit all the mosquito down..dst”. Terkadang seorang penulis menulis kata “masjid” dalam penulisan berbahasa inggris dan terkadang juga sebagian dari mereka menggunakan kata “mosque”. Apakah keduanya sama-sama diperbolehkan? Maka saya katakan “wallahua’lam”. Mungkin sebagian dari Anda yang expert dalam bahasa inggris mengetahui jawabannya, Terimakasih. Akan tetapi yang masih menjadi keraguan, bahwa kata “masjid” tidak ditemukan di Kamus Inggris Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Shadily. Bahkan sebaliknya, kata tsb malahan ditemukan di Kamus Indonesia Inggris karya mereka juga seperti yang sudah tertulis di keterangan huruf “M” di halaman 371. Dan untuk lebih hati-hati dalam menulis kata “masjid” dalam bahasa inggris maka pendapat yang mendekati kebenaran adalah menggunakan kata “mosque”. Wallahua’lam.
  2. Jangan tulis “mecca” tapi “MAKKAH” karena “mecca”= rumah anggur, BIR. Mereka yang membenarkan Kata mecca (dengan huruf kecil) sendiri, artinya (1) A place that is regarded as the center of an activity or interest; (2) A goal to which adherents of a religious faith or practice fervently aspire; dan (3) Is borrowed from Mecca. Dalam pendapat lainnya, mengatakan bahwa tidak ada hubungan arti kata antara mecca dengan house of wine, namun ada sebuah bar di San Fransisco yang bernama mecca, dan beliau berkesimpulan bahwa mungkin saja karena nama dari bar ini maka beberapa saudara-saudara muslim membuat pesan ini, “not to spell it mecca but makkah”. Dengan didalam pikiran, penting untuk menjaga perspektif yang masuk akal ketika mendekati asal kata-kata. Kata-kata adalah dinamis dari waktu ke waktu dan sering berubah maknanya dari apa yang mereka awalnya mungkin dimaksudkan untuk hal tertentu Sangat mungkin bahwa ada banyak kata dalam semua bahasa yang merupakan hasil dari ketidaktahuan atau kebencian yang mungkin pernah ada antara bangsa, ras, suku, atau agama. Kita harus mempertimbangkan penggunaan kontemporer kata dan maksud arti mereka saat ini sebagai yang paling penting. Contoh berikut ini semoga dapat membantu kita untuk memberikan pandangan yang lebih baik. Beberapa tahun yang lalu, oleh para sarjana tertentu mengatakan bahwa terminologi ‘picnic’ dalam bahasa Inggris adalah kependekan dari ‘pick a nigger’. Beberapa decade yang lalu, di USA, terdapat praktik yang rasis dan vulgar yang disebut lynching, dimana sebuah pergerakan dari orang2 kulit putih akan menyakiti dan memutilasi seorang berkulit hitam (yang kemudian disebut ‘a nigger’), sering dengan alasan yang tidak benar bahwa orang tersebut bersalah karena melakukan suatu tindakan kriminal. Praktik lynching ini sering menimbulkan sebuah perayaan dimana orang2 membawa keluarga bersama makanan ke sebuah taman dan menyaksikan praktik tersebut. Selama lynching ini berlangsung, mereka akan mengambil gambar dari tubuh yang telah dimutilasi tersebut! Karenanya, para sarjana masih berbeda argumen bahwa konsep dari ‘a picnic’ dan kenyataan penggunaan katanya, adalah hasil dari praktik ‘picking a nigger’ untuk dibunuh dan gelaran pesta makan kecil di taman untuk acara tersebut. Mereka yang tidak membenarkan Koreksi dari no. 2 ini hampir sama dengan koreksi dari no. 1. Akan tetapi dalam point kali ini si pembuat SMS sebenarnya sedang mengganti kata yang benar dengan kata yang benar lain dan ini tidak menghasilkan sebuah perbedaan. Dan yang menjadi kesalahan dalam point ke 2 ini adalah si pembuat SMS merubah makna yang telah benar atau baku menjadi makna yang kurang baik. Sebenarnya kata “mecca” mempunyai arti “mekah” yaitu sebuah kota yang menjadi tujuan haji kaum muslimin seluruh dunia dan sebuah kota yang kelak dihari kiamat tidak akan di masuki oleh Dajjal karena kota tsb telah dijaga oleh para malaikat Allah azza wa jalla. Bahkan Dajjal sendiri berkata :”Aku akan keluar, berjalan di seluruh bumi maka tidak ada satu perkampungan pun kecuali pasti aku menyinggahinya dalam empat puluh hari kecuali Mekah dan Thaybah, keduanya diharamkan bagiku, setiap kali aku hendak memasuki salah satunya, satu malaikat yang memegang pedang terhunus menghadangku untuk mencegahku memasukinya. Sungguh di setiap jalan kota itu terdapat malaikat-malaikat yang menjaganya” (HR. Muslim dari Fathimah binti Qais Radhiyallahu ‘anha). Sedangkan kata “Makkah” juga mengandung arti yang sama yaitu kota mekah di Saudi Arabia yaitu kota yang pernah menjadi tempat tinggal Rosululloh Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabat beliau (yaitu kaum muhajirin yang semoga Allah meridhoi mereka semua). Sebagian ulama mengatakan bahwa kota mekah dan madinah yaitu dua buah kota terbaik di muka bumi karena tauhid dan pemberlakuan hukum islam hingga kini masih ditegakkan. Jika kata “mecca” diartikan dengan “rumah anggur, BIR” maka ini adalah sebuah kesalahan. Karena berdasarkan Kamus Inggris Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Shadily di halaman 376 telah dijelaskan bahwa makna “mecca” adalah kota mekah. Wallahua’lam.
  3. Jangan tulis “mohd/moh’d” tapi tulis lengkap “Muhammad” karena “mohd”= anjing bermulut besar. Mereka yang membenarkan ada yg mengartikan bahwa mohd/moh’d, adalah Untuk dog with big mouth Allah knows best. Well, semoga siapapun yang memulai menyebarkan arti Moh’d ini, not a dog with big mouth! Mereka yang tidak membenarkan Tidak menemukan arti kata “mohd” di Kamus Inggris Indonesia karya John M. Echols dan Hassan shadily. Akan tetapi jika kata ini dinisbatkan kepada “Muhammad” sedangkan maknanya dari “mohd” itu benar maka hukumnya tidak boleh karena ini mengandung pelecehan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Jika kita ingin menulis kata Muhammad dalam bahasa Inggris maka yang benar adalah “Mohammed” atau “Our Prophet” atau “Messenger of Allah” bukan "mohd” (sebuah kata asing dalam bahasa inggris yang belum diketahui maknanya secara jelas hingga sekarang). Wallahua’lam.
  4. Jangan tulis “4JJI” tapi tulislah “ALLAH SWT” karena “4JJI” = For Judas Jesus Isa Al Masih. Mereka semua setuju dengan poin ini namun ada beberapa yang harus dibenarkan: Dalam diskusi, komentar, dan posting yang ditemukan di search engine, hampir seluruhnya sepakat tidak menemukan relasi antara Judas, Jesus dan Isa AlMasih, sehubungan dengan ancaman akidah umat muslim yang menggunakan singkatan 4JJI. Dalam keyakinan agama Kristen, Jesus adalah Isa AlMasih itu sendiri, sedangkan Judas adalah murid yang berkhianat pada Isa AlMasih. Untuk mendampingkan ketiga nama ini menjadi arti untuk Judas, Jesus, Isa AlMasih adalah sebuah ‘pemaksaan’ yang lahir dari iseng2-iseng atau mungkin ada kepercayaan baru yang mengagungkan ketiga nama ini ya? Waallahu’alam. Tetapi alangkah baiknya juga kita menulis nama ALLAH dengan benar. Kemudian tulisan “4JJI” sebaiknya dihindari dalam segala bentuk penulisan karena hal ini sebagai sikap kehati-hatian dalam menulis. Bisa jadi makna tulisan “4JJI” yaitu For Judas Jesus Isa Al Masih adalah benar atau bisa jadi makna tulisan tsb hanya dibuat-buat atau secara kebetulan huruf-hurufnya pas untuk dimaknai dengan kata For Judas Jesus Isa Al Masih Sebagian orang bertanya “Bagaimana kami harus bersikap jika dihadapkan dengan perkara yang masih “syubhat” (samar-samar) seperti dalam menghadapi masala semacam ini?” maka jawabnya “Perkara yang syubhat adalah perkara yang masih belum jelas kedudukannya apakah itu halal ataukah haram". Maka meninggalkannya adalah sikap yang paling baik. Karena Rosululloh Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abu Abdullah An-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhu)”. Pendapat yang benar adalah tidak menyingkat kalimat “Allah Subhanallahu Wa Ta’ala” menjadi “Allah SWT” karena para ulama menghukumi makruh tentang penyingkatan ini. Sama halnya ketika Anda menulis kata “Rosululloh SAW” hukumnya juga makruh dan yang benar adalah tidak menyingkatnya juga sehingga tulisannya menjadi “Rosululloh Shallallahu Alaihi Wa Sallam”. Ada sebuah kesalahan lagi yaitu dalam menulis kata “4″. Dalam bahasa inggris tulisan “4″ yaitu “four” bukan “for” karena “for” adalah makna dari “untuk” atau “kepada” atau “bagi” atau “kagem” atau “gawe” (dua kata terakhir adalah dalam bahasa jawa).
  5. Jangan tulis “Ass” tapi tulislah lengkap “Assalamu’alaikum” karena “ASSLM” atau “Ass”= keledai atau bokong. Mereka semua setuju Alhamdulillah, pada point yang kelima hanya mengandung sedikit kesalahan. Yaitu tidak sepantasnya tulisan “Assalamu’alaikum” disingkat menjadi “Asslm” atau “Ass” atau yang sejenis karena hukum dari penyingkatan ini adalah makruh (yaitu bentuk pelarangan akan tetapi tidak mencapai derajat haram). Iya memang benar kata “Ass” mempunyai arti “keledai” atau “orang yang bodoh” atau “perkumpulan” atau "bokong".
Hendaknya kita harus lebih berhati-hati dan tidak segera mempercayainya karena hal semacam ini berasal dari orang-orang tidak bertanggung jawab yang ingin menjelekkan kaum non islam, mengadu domba antara umat islam dengan non islam dan membuat citra non muslim menjadi buruk dengan sesuatu yang tidak mereka (yaitu orang non islam) lakukan. Dan perbuatan ini hukumnya tidak boleh alias haram dalam islam karena mengandung unsur ketidakadilan atau kedholiman. Pada dasarnya kita membenci mereka karena mereka tidak beriman kepada Allah dan RosulNya. Akan tetapi kebencian kita kepada mereka janganlah menghalangi kita untuk berbuat baik kepada mereka, menasehati mereka dan berusaha semampunya untuk mendakwahi mereka untuk masuk ke dalam islam.

Karena Allah telah berfirman dalam surat Al Maa’idah ayat 8 yang artinya :

”Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dan cukuplah ayat diatas sebagai dalil bahwa kaum non islam juga harus diperlakukan dengan lemah lembut, adil dan tidak boleh bagi kita mendholimi mereka sedikitpun atau memboikot produk-produk mereka. Apalagi mengebom atau merusak fasilitas-fasilitas mereka (ini lebih diharamkan lagi) seperti yang dilakukan oleh sebagian orang yang mengaku ingin berjihad menegakkan islam akan tetapi dengan cara yang tidak bisa di benarkan secara mutlak. Dengan seringnya propaganda akhir-akhir ini, sepertinya benar juga apa yang diusulkan diatas bahwa jangan terlalu percaya sebelum kita menelusuri kebenarannya secara ilmiah ataupun menanyakannya kepada para ahli. Namun, kembali lagi pada diri kita masing-masing, setiap ucapan, sikap, tulisan dari setiap orang tergantung dari penerimaan hati si penerima info tersebut.

Catatan Penting dari saya.

JADILAH MUSLIM YANG SEJATI DENGAN ATURAN ISLAM YANG SEBENARNYA DAN TULISLAH MENURUT KAIDAH ISLAM YANG BENAR SAMA SEPERTI APA YG ADA DALAM SUNNAH DAN ALQUR`AN DAN JANGAN MENG -ADA ADAKAN HAL YANG TIDAK ADA DALAM ISLAM.

Wallahu A'lam bishowab, semua yang terjadi tidak luput dari penglihatan dan pengetahuan sang maha pencipta Allah Subhanahu Wa ta'ala, semuanya, kembali koreksi diri masing masing termasuk saya, agar lebih hati hati terutama dalam hal ini. Do'a dan lafaz arab, salah sedikit berbeda artinya. mungkin cukup sekian posting kali ini smoga ada manfaatnya, saya hanya MENGINGATKAN, tidak bermaksud untuk MENGGURUI, kita berjumpa lagi pada postingan berikutnya. thanks for visit my blog. jngn lupa untuk komentarnya ya sobat, kita saling share pengetahuan aja..
Wassalamualaikum
| No comments:


Thursday, January 12, 2012

Ukhti, Jagalah Suaramu!

Labels: ,
Anugerah kecantikan yang Allah berikan kepada wanita dari berbagai sisinya dapat menimbulkan dampak kebaikan dan keburukan baik untuk dirinya sendiri atau lawan jenisnya. Bak mutiara indah yang senantiasa menebarkan kilauannya. Namun kilauan itu juga dapat menjadi ladang kemaksiatan jika tidak dijaga oleh pemiliknya seperti dicuri atau dirampas. Begitu pula keindahan dari seorang wanita akan mengundang keburukan jika tidak dijaga dengan baik. Keburukan yang akan timbul antara lain munculnya fitnah dari dalam dirinya. Sebagaimana telah disabdakan oleh Rosululloh ShollAllahu ‘Alaihi Wa salam, bahwa Wanita adalah salah satu perhiasan dunia yang bisa menjadi FITNAH.

“Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no 2740 [97])

“Hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama kali yang menimpa bani isroil disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no 2742 [99])

Segala keindahan yang terdapat dalam diri seorang wanita harus dijaga, bahkan hal yang dianggap remeh pun seperti “suara”. Tanpa pernah kita sadari, suara juga bisa mendatangkan fitnah, meskipun suara itu keluar bukan dimaksudkan secara khusus untuk melagukannya atau untuk menarik perhatian. Untuk itu Allah telah melarang kaum Hawa untuk berlemah lembut dalam berbicara dengan laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang didalam hatinya terdapat penyakit seperti firman-Nya:

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara dengan mendayu-dayu sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al Ahzab: 32)

Saudariku, ayat ini turun untuk memperingatkan kita agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan suara kita. Allah juga melarang wanita untuk tidak berkata dengan lemah lembut dengan laki-laki yang bukan mahromnya, Peringatan itu pun semula Allah turunkan untuk Laki-laki di zaman Nabi yang kita tahu bahwa keimanan mereka lebih kuat dan akhlaknya lebih bagus daripada laki-laki di zaman sekarang.

Maka dari itu berbicaralah seperlunya saja dengan laki-laki yang bukan mahrom. Jika memang ada keperluan yang sangat darurat maka berbicara dibalik tabir itu lebih baik, seperti perintah Allah kepada kaum mukmin tatkala meminta sesuatu dengan wanita yang bukan mahrom dari balik tabir, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (isteri-isteri nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab: 53)

Wahai ukhti, jagalah suara kita agar tidak menjadi fitnah yang besar bagi kaum Adam. Semoga Allah mengampuni kita semua wahai saudariku dengan keindahan-keindahan yang mengandung fitnah ini. Janganlah kita berbangga hati dengan keindahan yang kita punyai karena sesungguhnya di balik keindahan tersebut terdapat ujian bagi kita. Wallahu a’lam bisshowab
| No comments:


Monday, December 26, 2011

Islam Agama Mudah, Tetapi Jangan Dimudah - Mudahkan !!

Labels: ,
Assalamualaikum wr wb, alhamdulillah sobat kali ini kita masih dapat berjumpa, pada posting kali ini ane mau berbagi cerita, atau sebuah wacana untuk yang beragama Islam, smoga dapat bermanfaat buat semua dan khususnya untuk ane pribadi. monggo disimak.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam urusan agama melainkan agama akan mengalahkannya, maka tepatkanlah, dekatkanlah, dan bergembiralah, minta bantuanlah dengan (melaksanakan ketaatan) di waktu pagi, sore, dan sebagian malam hari" (HR.Al-Bukhari rahimahullah)

Kosa kata hadits :
(minta bantuanlah dengan (melaksanakan ketaatan) di waktu pagi, sore, dan sebagian malam hari): Ini adalah permisalan dari Nabi yang artinya minta pertolonganlah kepada Allah dalam ketaatan kepada-Nya dengan melakukan amalan-amalan shalih pada waktu semangat kalian, dan lapangnya hati kalian, yang mana engkau merasa menikmati ibadah tersebut dan tidak merasa bosan dan engkau sampai kepada keinginanmu. Sebagaimana musafir yang cerdas berjalan pada waktu-waktu di atas dan dia serta kendaraannya beristirahat pada selain waktu-waktu itu supaya sampai tujuan dengan tidak merasa capek. Wallahu A'lam.

Makna hadits:
Penulis kitab ini, (kitab Riyadhush Shalihin) yaitu Imam Nawawi rahimahullahmembawakan di dalam Bab "Al-Qasdu fii al-'Ibadah"hadits Abu Hurairahradhiyallahu 'anhu "Sesungguhnya agama ini mudah". Maksudnya adalah bahwa agama yang dengannya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus Nabi Muhammadshallallahu 'alaihi wasallam, yang dengannya manusia beriman dan beribadah kepada Rabb mereka, adalah agama yang mudah. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT :

"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…"(QS. Al-Baqarah: 185)

Allah SWT berfirman ketika memerintahkan hambanya berwudhu, mandi junub dan tayamum ketika tidak ada air atau tidak mampu menggunakannya :
"Allah tidak ingin menyulitkan kamu…" (QS. Al-Maidah: 6)
"Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia sekali-kali tidak menjadikan satu kesulitan pun untukmu dalam agama …" (QS. Al-Hajj: 78)

Maka ayat di atas, semuanya menunjukkan bahwa agama ini adalah mudah, dan memang demikianlah kenyataanya. Seandainya manusia memikirkan dan merenungkan ibadah-ibadah sehari-hari, niscaya ia akan mendapatkan bahwa shalat lima waktu adalah mudah (ringan), terbagi-bagi dalam waktu-waktu yang telah ditentukan, dan ia didahului dengan bersuci, yaitu bersuci badannya dan hatinya. Maka seseorang yang berwudhu ketika hendak menunaikan shalat lalu mengucapkan (do'a setelah wudhu) :

"Aku bersaksi, bahwa tiada Ilaah (sesembahan) yang haq kecuali Allah, Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang banyak bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang (yang senang) bersuci."

Maka pertama dia telah mensucikan badannya kemudian berikutnya dia mensucikan hatinya dengan tauhid (Syahadat), lalu dia shalat. Seandainya manusia juga berfikir dan merenung dalam masalah zakat, yaitu rukun ketiga dari rukun Islam dia akan mendapati bahwa zakat adalah hal yang mudah, karena :

  1. Zakat tidak diwajibkan kecuali pada harta-harta yang berkembang, atau yang semakna dengannya. Ia tidak diwajibkan pada semua harta, akan tetapi ia hanya diwajibkan pada harta yang berkembang dan bertambah seperti harta perdagangan atau yang semakna dengannya dalam hukum seperti emas dan perak sekalipun ia tidak bertambah. Adapun harta benda yang digunakan pemiliknya di dalam rumahnya (perabotan dan lain-lain), atau berupa kendaraannya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada kewajiban shadaqah (zakat) atas seorang mukmin pada budaknya dan kudanya." (HR. al-Bukhari dalam kitab Zakat dan Muslim dalam kitab Zakat).Semua perabotan rumah, kasur, kendaraan dan yang lainnya dari barang-barang yang digunakan oleh pemiliknya secara khusus maka tidak ada kewajiban zakat padanya.
  2. Zakat yang harus dikeluarkan kadarnya sangat kecil sekali, yaitu 2,5% atau seperempat puluh dari harta kita.
  3. Ketika kita membayar zakat maka zakat itu tidak akan mengurangi harta kita, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Shadaqah tidak mengurangi harta sedikitpun."(HR. Muslim, kitab ash-Shilah 60 dan Ahmad di dalam al-Musnad dan at-Tirmidzi rahimahumullah), Bahkan zakat akan memberikan keberkahan di dalam harta tersebut, megembangkan, menambah dan mensucikannya.
Lalu lihatlah pada ibadah puasa, maka ia juga ibadah yang mudah dan ringan. Ia tidak diwajibkan setahun penuh, atau setengah tahun, tidak pula seperempat tahun, akan tetapi ia hanya diwajibkan hanya satu bulan saja dalam setahun. Di samping itu ada kemudahan yang lebih besar lagi, yaitu ketika engkau sakit maka engkau boleh berbuka (tidak berpuasa), bila safar boleh berbuka (tidak berpuasa) dan apabila engkau tidak mampu berpuasa selama-lamanya (karena usia lanjut atau sakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya) maka kewajibanmu hanya memberi makan (fidyah) seorang miskin untuk satu hari yang ditinggalkan.
Haji juga ibadah yang mudah,Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

" Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah menunaikan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana…" (QS. Ali- Imraan: 97)

Dan barangsiapa yang tidak mampu, jika dia orang kaya dan memiliki harta maka hajinya digantikan (diwakilkan) oleh orang lain, dan jika tidak memiliki harta dan kemampuan fisik maka gugur kewajiban hajinya. Maka kesimpulannya adalah bahwa agama ini mudah (ringan), mudah dari awalnya dan juga mudah apabila ada hal-hal yang menuntut adanya kemudahan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada 'Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu:

"Shalatlah dengan berdiri, kalau engkau tidak mampu maka dengan duduk, dan jika tidak mampu maka dengan berbaring (miring)."(HR. al-Bukhari, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi rahimahumullah)

Maka sekali lagi agama Islam ini mudah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan sabada beliau: maksudnya tidaklah seseorang berlebih-lebihan (menyusahkan diri) dalam agama kecuali dia akan kalah, bosan, capek, dan lemah lalu pada akhirnya dia meninggalkannya. Inilah makna sabda beliau, maksudnya, apabila engkau menyusahkan diri dalam beragama, bersikap ektsrim, maka agama akan mengalahkanmu, dan engkau akan binasa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :

"Binasahlah orang-orang yang ekstrim (dalam beragama). Beliau mengucapkannya 3 kali." (HR. Muslim)

Kemudian Beliau melanjutkan sabdanya:

"Maka tepatkanlah, atau dekatkanlah (miripkanlah), dan bergembiralah."

Maknanya adalah lakukanlah sesuatu dengan tepat sesuai dengan ketentuan, dan benar. Maka jika kamu tidak mampu melakukan yang demikian maka usahakan mendekatinya (mendekati yang benar) oleh sebab itu beliau bersabda : "dekatkanlah (miripkanlah)". Huruf wawu (dan) dalam hadits ini artinya auw atau). Yakni, tepatkanlah jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan maka miripkanlah (mendekati yang benar).

Sabda Rasullullah SAW : "Dan bergembiralah" maksudnya bergembiralah kalian jika kalian telah tepat dan benar (dalam beragama) atau mirip dengan yang benar. Maka bergembiralah dengan pahala yang besar, kebaikan, dan pertolongan dari Allah 'Azza wa Jalla.
Dan uslub (cara bebicara) seperti ini sering digunakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang mana beliau memberikan kabar gembira kepada para Shahabatradhiyallahu 'anhum dengan apa-apa yang menyenangkan (menggembirakan) mereka.Oleh sebab itu hendaknya setiap manusia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memberikan rasa senang dan gembira di hati saudara-saudarnya sesuai dengan kemampuan dengan kabar gembira, wajah yang riang dan lainnya.
Pelajaran yang bisa diambil dari hadits di atas:
  1. Islam adalah agama yang penuh kemudahan dan berusaha menghilangkan segala bentuk kesulitan, dan inilah salah satu keutamaan ummat Islam yang dirahmati. AllahSubhanahu wa Ta'ala sendiri telah melepaskan/menghilangkan segala bentuk balenggu dan ikatan dari diri mereka sebagaimana yang pernah mengekang ummat-ummat terdahulu. Maka, Dia mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa agama yang palaing baik, lurus dan toleran.
  2. Setiap orang yang berlebihan (ekstrim) dalam beragama akan terhenti di tengah jalan. Sebab, berlebihan akan mengakibatkan kejenuhan dan kebosanan. Berlebihan dalam ibadah juga akan mengakibatkan kebosanan atau pengabaian terhadap hal yang lebih utama atau menunda pelaksanaan kewajiban dari waktunya. Misalnya, orang yang sholat semalam suntuk, lalu tertidur di akhir malam hingga ketinggalan sholat shubuh atau tidak ikut shalat shubuh berjama'ah di Masjid.
  3. Hadits di atas menunjukkan disunahkannya mengambil keringanan dalam syari'at pada waktunya (waktu dibolehkannya keringanan tersebut). Karena mengambil sesuatu yang berat pada saat diberikan keringanan merupakan perbuatan yang berlebihan. Misalnya, orang yang meninggalkan tayammum pada saat dia tidak boleh (tidak mampu) menggunakan air karena sakit misalnya, tentunya hal ini akan membahayakannya.
Sederhana (pertengahan) dalam ibadah akan mengantarkan kepada keridhaan AllahSubhanahu wa Ta'ala dan mendorong pelakunya untuk terus beribadah kepada-Nya tanpa bosan.

nah itulah sedikit wacana, tentang agama islam ini, subhanallah ternyata agama ini mudah, tapi asal jangan dimudah mudahkan. nah sekian posting kali ini kita berjumpa pada posting selanjutnya dan jngn lupa untuk memberikan komentarnya sobat, thanks for visit my blog.

wassalamualaikum wr wb
| No comments:


Wednesday, December 21, 2011

Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAW

Labels: ,
Assalamualaikum wr wb. alhamdulillah ane masih bisa posting, kita ktmu lagi sobat, kali ini ane mau berbagi cerita tentang Rahasia Senyum Nabi Muhammad SAW, betapa indahnya Senyum itu sobat smua, dapat mencarikan hati yg sedang emosi dan bnyak lagi,, Langung aja simak,, Selamat Membaca !!

Ketika Anda membuka lembaran sirah kehidupan Nabi Muhammad SAW., Anda tidak akan pernah berhenti kagum melihat kemuliaan dan kebesaran pribadi beliau saw. Sisi kebesaran itu terlihat dari sikap seimbang dan selaras dalam setiap perilakunya, sikap beliau dalam menggunakan segala sarana untuk meluluhkan kalbu setiap orang dalam setiap kesempatan.
Sarana paling besar yang dilakukan Muhammad saw. dalam dakwah dan perilaku beliau adalah, gerakan yang tidak membutuhkan biaya besar, tidak membutuhkan energi berlimpah, meluncur dari bibiruntuk selanjutnya masuk ke relung kalbu yang sangat dalam.
Jangan Anda tanyakan efektifitasnya dalam mempengaruhi akal pikiran, menghilangkan kesedihan, membersihkan jiwa, menghancurkan tembok pengalang di antara anak manusia!. Itulah ketulusan yang mengalir dari dua bibir yang bersih, itulah senyuman!
Itulah senyuman yang direkam Al Qur’an tentang kisah Nabi Sulaiman as, ketika Ia berkata kepada seekor semut,

“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. An Naml:19

Senyuman itulah yang senantiasa keluar dari bibir mulia Muhammad saw., dalam setiap perilakunya. Beliau tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di majelis peradilan sekalipun..

Diriwayatkan dari Jabir dalam sahih Bukhari dan Muslim, berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.”

Suatu ketika Muhammad saw. didatangi seorang Arab Badui, dengan serta merta ia berlaku kasar dengan menarik selendang Muhammad saw., sehingga leher beliau membekas merah. Orang Badui itu bersuara keras, “Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Maal! Muhammad saw. menoleh kepadanya seraya tersenyum. Kemudian beliau menyuruh sahabatnya memberi harta dari baitul maal kepadanya.”

Ketika beliau memberi hukuman keras terhadap orang-orang yang terlambat dan tidak ikut serta dalam perang Tabuk, beliau masih tersenyum mendengarkan alasan mereka.
Ka’ab ra. berkata setelah mengungkapkan alasan orang-orang munafik dan sumpah palsu mereka :

“Saya mendatangi Muhammad saw., ketika saya mengucapkan salam kepadanya, beliau tersenyum, senyuman orang yang marah. Kemudian beliau berkata, “Kemari. Maka saya mendekati beliau dan duduk di depan beliau.”

Suatu ketika Muhammad saw. melintasi masjid yang di dalamnya ada beberapa sahabat yang sedang membicarakan masalah-masalah jahiliyah terdahulu, beliau lewat dan tersenyum kepada mereka.
Beliau tersenyum dari bibir yang lembut, mulia nan suci, sampai akhir detik-detik hayat beliau.
Anas bin Malik berkata diriwayatkan dalam sahih Bukhari dan Muslim, “Ketika kaum muslimin berada dalam shalat fajar, di hari Senin, sedangkan Abu Bakar menjadi imam mereka, ketika itu mereka dikejutkan oleh Muhammad saw. yang membuka hijab kamar Aisyah. Beliau melihat kaum muslimin sedang dalam shaf shalat, kemudian beliau tersenyum kepada mereka!”
Sehingga tidak mengherankan beliau mampu meluluhkan kalbu sahabat-shabatnya, istri-istrinya dan setiap orang yang berjumpa dengannya!

Menyentuh Hati

Nabi Muhammad saw. telah meluluhkan hati siapa saja dengan senyuman. Beliau mampu “menyihir” hati dengan senyuman. Beliau menumbuhkan harapan dengan senyuman. Beliau mampu menghilangkan sikap keras hati dengan senyuman. Dan beliau saw. mensunnahkan dan memerintahkan umatnya agar menghiasi diri dengan akhlak mulia ini. Bahkan beliau menjadikan senyuman sebagai lahan berlomba dalam kebaikan. Rasulullah saw. bersabda,

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya.

Meskipun sudah sangat jelas dan gamblang petunjuk Nabi dan praktek beliau langsung ini, namun Anda masih banyak melihat sebagaian manusia masih berlaku keras terhadap anggota keluarganya, tehadap rumah tangganya dengan tidak menebar senyuman dari bibirnya dan dari ketulusan hatinya.
Anda merasakan bahwa sebagian manusia -karena bersikap cemberut dan muka masam- mengira bahwa giginya bagian dari aurat yang harus ditutupi! Di mana mereka di depan petunjuk Nabi yang agung ini! Sungguh jauh mereka dari contoh Nabi muhammad saw.!
Ya, kadang Anda melewati jam-jam Anda dengan dirundung duka, atau disibukkan beragam pekerjaan, akan tetapi Anda selalu bermuka masam, cemberut dan menahan senyuman yang merupakan sedekah, maka demi Allah, ini adalah perilaku keras hati, yang semestinya tidak terjadi. Wal iyadzubillah.

Pengaruh Senyum

Sebagian manusia ketika berbicara tentang senyuman, mengaitkan dengan pengaruh psikologis terhadap orang yang tersenyum. Mengkaitkannya boleh-boleh saja, yang oleh kebanyakan orang boleh jadi sepakat akan hal itu. Namun, seorang muslim memandang hal ini dengan kaca mata lain, yaitu kaca mata ibadah, bahwa tersenyum adalah bagian dari mencontoh Nabi saw. yang disunnahkan dan bernilai ibadah.
Para pakar dari kalangan muslim maupun non muslim melihat seuntai senyuman sangat besar pengaruhnya.
Dale Carnegie dalam bukunya yang terkenal, “Bagaimana Anda Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Manusia” menceritakan:

“Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.”

Ia melanjutkan, “Saya minta setiap mahasiswa saya untuk tersenyum kepada orang tertentu sekali setiap pekannya. Salah seorang mahasiswa datang bertemu dengan pedagang, ia berkata kepadanya, “Saya pilih tersenyum kepada istriku, ia tidak tau sama sekali perihal ini. Hasilnya adalah saya menemukan kebahagiaan baru yang sebelumnya tidak saya rasakan sepanjang akhir tahun-tahun ini. Yang demikian menjadikan saya senang tersenyum setiap kali bertemu dengan orang. Setiap orang membalas penghormatan kepada saya dan bersegera melaksanakan khidmat -pelayanan- kepada saya. Karena itu saya merasakan hidup lebih ceria dan lebih mudah.”
Kegembiraan meluap ketika Carnegie menambahkan, “Ingatlah, bahwa senyum tidak membutuhkan biaya sedikitpun, bahkan membawa dampak yang luar biasa. Tidak akan menjadi miskin orang yang memberinya, justeru akan menambah kaya bagi orang yang mendapatkannya. Senyum juga tidak memerlukan waktu yang bertele-tele, namun membekas kekal dalam ingatan sampai akhir hayat. Tidak ada seorang fakir yang tidak memilikinya, dan tidak ada seorang kaya pun yang tidak membutuhkannya.”
Betapa kita sangat membutuhkan sosialisasi dan penyadaran petunjuk Nabi yang mulia ini kepada umat. Dengan niat taqarrub ilallah -pendekatan diri kepada Allah swt.- lewat senyuman, dimulai dari diri kita, rumah kita, bersama istri-istri kita, anak-anak kita, teman sekantor kita. Dan kita tidak pernah merasa rugi sedikit pun! Bahkan kita akan rugi, rugi dunia dan agama, ketika kita menahan senyuman, menahan sedekah ini, dengan selalu bermuka masam dan cemberut dalam kehidupan.
Pengalaman membuktikan bahwa dampak positif dan efektif dari senyuman, yaitu senyuman menjadi pendahuluan ketika hendak meluruskan orang yang keliru, dan menjadi muqaddimah ketika mengingkari yang munkar.
Orang yang selalu cemberut tidak menyengsarakan kecuali dirinya sendiri. Bermuka masam berarti mengharamkan menikmati dunia ini. Dan bagi siapa saja yang mau menebar senyum, selamanya ia akan senang dan gembira. Allahu a’lam

Nah sakarang kita tau, batapa bgitu pentingnya Senyum itu ada dalam diri kita, dan betapa berartinya senyum itu, mari kita menjadi orang yg murah senyum kepada smua teman teman dan smua orang, asalkan jangan senyum senyum sendiri ya sobat, nanti di sangka ga waras.. hehe.... Nah sekian dulu posting ane kali ini smoga dapat bermanfaat buat smua khususnya buat ane sndiri, Thanks For Visit My Blog. Jngn lupa untuk selalu tinggalkan jejak, dngan memberikan sedikit komentarnya ya sobat, kita ketemu lagi di positing berikutnya..

Wassalamualaikum wr wb.
| 2 comments:


Monday, December 12, 2011

Al-Qur'an untuk orang hidup bukan untuk orang mati

Labels: ,
Assalamualaikum wr wb. sobat, Alhamdulillah kita masih bisa bertemu kembali pada postingan ane yg baru, kali ini ane mau berbagi artikel Islam, monggo silahkan disimak, semoga bermanfaat.

Al-Qur’an datang menyinari hati yang gelap dan menyinari jiwa yang gersang. Dan dia datang sebagai juru nasehat bagi orang yang membutuhkan bimbingan, sebagai pembawa kabar gembira bagi orang yang mau beriman dan sebagai pemberi peringatan bagi orang yang mengingkarinya. Betapa banyak kebaikan yang dapat di rasakan dengan kedatangannya, sehingga orang yang sedih akan menjadi gembira dengan membacanya dan orang yang bingung akan menjadi tenang jalannya serta orang yang hina akan menjadi mulia dengan mempelajari dan mengamalkannya.
Lebih jauh, diapun sebagai obat mujarab bagi segala penyakit. Siapa yang membaca ayat-ayatnya untuk pengobatan, maka dia akan mengetahui kehebatan Al-Qur’an dengan menyembuhkan beberapa penyakit dengan seizin Allah Ta’ala dan beberapa penyakit yang kalangan medis saat ini belum mampu menyembuhkannya. Sehingga tidaklah mengherankan kalau di katakan Al-Qur’an adalah penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sebagaimana firman-Nya (yang artinya) :

“Dan kami turunkan Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar (penyembuh penyakit fisik maupun rohani) dan rahmat bagi orang yang beriman kepada-Nya. “(QS. Al-Isra’ : 82).

Bahkan di lihat dari segi pahala dan keutamaannya. Al-Qur’an menyimpan sekian banyak pahala dan keutamaan bagi orang yang membaca, mempelajari, memahami dan mengamalkannya. Orang yang mahir membaca Al-Qur’an maka pada hari kiamat akan di kumpulkan bersama rombongan malaikat yang mulia. Sedangkan bagi orang yang terbata-bata dalam membacanya akan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala dia membaca Al-Qur’an dan pahala kesungguhan dalam membacanya dengan baik dan benar.
Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya dan mengamalkannya. Bahkan Al-Qur’an akan menjadi pelindung baginya dari adzab Allah Ta’ala di dunia maupun akhirat. Sehingga di katakan, orang yang mempelajari Al-Qur’an akan mengamalkannya sebagai sebaik-baik manusia, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) :

“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari – Muslim).

Tetapi kebaikan, keutamaan dan pahala tersebut tidak dapat di rasakan kecuali orang-orang yang diberi taufik dan hidayah Allah Ta’ala agar mau beriman kepadanya, membaca, mempelajarinya, dan mampu mengaplikasikannya. Adapun orang yang ingkar terhadapnya, tidak mau beriman kepadanya, tidak mau membaca maupun mempelajarinya, apalagi mengamalkannya, maka sekali-kali dia tidak akan merasakan manfaat sedikitpun. Bahkan Al-Qur’an akan menjadi sebab di hinakan dan di sesatkannya orang tersebut, dan akan menjadi hujjah (alasan) di hadapan Allah Ta’ala untuk menyiksakan pada hari kiamat.
Yang lebih mengherankan, ada di kalangan ummat Islam ini yang salah dalam menyikapi Al-Qur’an. Mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai sarana mencari nafkah. Sebagian mereka menghapal Al-Qur’an dengan tujuan agar bisa di gunakan oleh orang yang membutuhkannya dalam acara-acara pernikahan dan perayaan-perayaan tertentu. Kemudian dia mendapat upah dari bacaannya. Ada lagi yang menggunakan Al-Qur’an sebagai alat mencari nafkah di pemakaman kaum muslimin. Bila ada di antara kaum muslimin yang ingin menziarahi saudaranya di perkuburan umum, maka tidak perlu repot-repot membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan menghapalkan do’a-do’anya. Ini baru sebagian contoh kesalahan yang merebak di masyarakat dan di anggap lumrah.
Akar dari musibah memilukan ini adalah adanya keyakinan bahwa bacaan Al-Qur’an yang mereka bacakan untuk orang mati itu bisa bermanfaat bagi si mayit. Sehingga mereka berlomba-lomba untuk mengamalkannya, bahkan mereka semangat untuk melakukan amalan bid’ah ini lebih besar daripada untuk ibadah yang wajib, yang sangat jelas keutamaan dan faedahnya. Ambillah contoh, mereka sangat getol dalam mengamalkan bi’dah ini, sementara sholat berjama’ah di masjid mereka lalaikan.
Harapan mereka, bacaan tersebut bisa bermanfaat bagi si mayit agar terbebas dari siksa kubur dan mendapat pahala yang terus mengalir, padahal Allah Ta’ala dan Rasulnya tidak pernah mengajarkan yang demikian. Bahkan di tegaskan dalam firman-Nya bahwa sseorang tidak memperoleh pahala melainkan dari yang di usahakannya saja. Jika usahanya baik maka dia akan mendapatkan balasannya dan jika usahanya buruk dia akan mendapatkan balasannya pula. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :

“Dan bahwasanya seseorang tidak memperoleh selain apa yang telah di usahakannya. “(QS. An-Najm : 39).

Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam juga menegaskan dalam sabda beliau (yang artinya) :
“Jika manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara : Shodaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendo’akannya. “(HR. Muslim).

Adapun jika anak si mayit yang membaca Al-Qur’an, maka pahalanya akan sampai kepadanya, karena anak adalah hasil usaha ayahnya. Ini adalah pendapat ulama, diantaranya Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah.
Yang perlu di pertanyakan, bagaimana mungkin Al-Qur’an bisa memberi manfaat kepada si mayit, yang semasa hidupnya suka meninggalkan sholat, suka berbuat maksiat, dan perbuatan dosa yang lainnya ? Bahkan Al-Qur’an sendiri malah memberinya kabar gembira dengan kecelakaan dan siksa.
Allah Ta’ala tidaklah menurunkan Al-Qur’an yang mulia ini melainkan agar di baca, di pahami dan diamalkan isinya. Yang berupa perintah hendaknya dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan contoh dari Rasulullah Shollallahu ‘alahi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum ajmai’in. Adapun yang berupa larangan hendaknya di jauhi dengan sejauh-jauhnya. Dan tentu tidak ada yang dapat melakukannya melainkan orang yang hidup yang masih sehat akal dan fikirannya serta masih terjaga fitrahnya. Sehingga jelaslah, bahwa Al-Qur’an memang untuk orang hidup bukan untuk orang mati.

nah itulah yang dapat ane posting kali ini smoga ada manfaatnya,, jangan lupa tinggalkan komentarnya sobat. karena komentar sobat sangat membantu ane, untuk meramaikan blog ane yg sederhana ini, thanks for visit my blog. kita berjumpa lagi pada postingan berikutnya.

wassalamualaikum wr wb.
| No comments:


Sunday, December 11, 2011

Hikmah Dibalik Musibah

Labels: ,
Musibah, Pada dasarnya merupakan sesuatu yang begitu akrab dengan kehidupan kita. Adakah orang yang tidak pernah mendapatkan musibah? Tentu tak ada. Musibah adalah salah satu bentuk ujian yang diberikan Allah kepada manusia. la adalah sunnatullah yang berlaku atas para hamba-Nya. la bukan berlaku pada orang-orang yang lalai dan jauh dari nilai-nilai agama saja. Namun ia juga menimpa orang-orang mukmin dan orang-orang yang bertakwa. Bahkan, semakin tinggi kedudukan seorang hamba di sisi Allah, maka semakin berat ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepadanya. Karena Dia akan menguji keimanan dan ketabahan hamba yang dicintai-Nya.
Sebagai contoh, bangsa kita tercinta sekarang ini sedang dirundung dan didera dengan berbagai musibah, mulai dari gelombang tsunami, lumpur lapindo, flu burung, busung lapar, gizi buruk, harga melonjak ditambah seabreg permasalahan nasional yang tak kunjung teratasi, akan tetapi sayangnya sedikit yang bisa mengambil hikmah dari musibah yang sedang kita derita. Ujian yang semestinya mendongkrak kualitas keimanan dan mengantar pada keberkahan temyata sering membawa kepada murka Allah. Tak lain karena orang yang terkena musibah tak mampu bersikap benar saat menghadapinya.
Sesungguhnya di balik musibah itu terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah yang telah mentakdirkan itu semua untuk hamba-Nya, diantara hikmah yang bisa kita petik antara lain adalah:

  1. Musibah akan mendidik jiwa dan menyucikannya dari dosa dan kemaksiatan. Allah Ta'ala berfirman: Dalam Surah Asy Syura : 30 yang artinya, “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30). Dalam ayat ini terdapat kabar gembira sekaligus ancaman jika kita mengetahui bahwa musibah yang kita alami adalah merupakan hukuman atas dosa-dosa kita. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya melain-kan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.” (HR. Bukhari), Dalam hadits lain beliau bersabda: “Cobaan senantiasa akan menimpa seorang mukmin, keluarga, harta dan anaknya hingga dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” Sebagian ulama salaf berkata, “Kalau bukan karena musibah-musibah yang kita alami di dunia, niscaya kita akan datang di hari kiamat dalam keadaan pailit.”
  2. Mendapatkan kebahagiaan (pahala) tak terhingga di akhirat. Itu merupakan balasan dari musibah yang diderita oleh seorang hamba sewaktu di dunia, sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat dan sebaliknya. Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, ”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” Dan dalam hadits lain disebutkan, ”Kematian adalah hiburan bagi orang beriman.” (HR .Ibnu Abi ad Dunya dengan sanad hasan).
  3. Sebagai parameter kesabaran seorang hamba. Sebagaimana dituturkan, bahwa seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu. Anas Radhiallaahu anhu meriwayatkan sebuah hadits secara marfu’, “Sesungguhnya besarnya pahala tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia mendapat keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia akan mendapat murka Allah.” Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap tegar maka akan ditulis namanya dalam daftar orang-orang yang sabar. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang ridha. Dan jikalau memunculkan pujian dan syukur kepada Allah maka dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Allah mengaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).
  4. Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah. Wahab bin Munabbih berkata, “Allah menurunkan cobaan supaya hamba memanjatkan do’a dengan sebab bala’ itu.” Dalam Surah Fushilat ayat 51 Allah berfirman, yang artinya, “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a. Musibah dapat menyebabkan seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, tawakkal dan ikhlas dalam memohon. Dengan kembali kepada Allah (inabah) seorang hamba akan merasakan manisnya iman, yang lebih nikmat dari lenyapnya penyakit yang diderita. Apabila seseorang ditimpa musibah baik berupa kefakiran, penyakit dan lainnya maka hendaknya hanya berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah saja sebagiamana dilakukan oleh Nabi Ayyub 'Alaihis Salam yang berdoa, “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya, ”(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al Anbiyaa :83)
  5. Memunculkan berbagai macam ibadah yang menyertainya. Di antara ibadah yang muncul adalah ibadah hati berupa khasyyah (rasa takut) kepada Allah. Berapa banyak musibah yang menyebabkan seorang hamba menjadi istiqamah dalam agamanya, berlari mendekat kepada Allah menjauhkan diri dari kesesatan.
  6. Dapat mengikis sikap sombong, ujub dan besar kepala. Jika seorang hamba kondisinya serba baik dan tak pernah ditimpa musibah maka biasanya ia akan bertindak melampaui batas, lupa awal kejadiannya dan lupa tujuan akhir dari kehidupannya. Akan tetapi ketika ia ditimpa sakit, mengeluarkan berbagai kotoran, bau tak sedap,dahak dan terpaksa harus lapar, kesakitan bahkan mati, maka ia tak mampu memberi manfaat dan menolak bahaya dari dirinya. Dia tak akan mampu menguasai kematian, terkadang ia ingin mengetahui sesuatu tetapi tak kuasa, ingin mengingat sesuatu namun tetap saja lupa. Tak ada yang dapat ia lakukan untuk dirinya, demikian pula orang lain tak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya. Maka apakah pantas baginya menyombongkan diri di hadapan Allah dan sesama manusia?
  7. Memperkuat harapan (raja’) kepada Allah. Harapan atau raja’ merupakan ibadah yang sangat utama, karena menyebabkan seorang hamba hatinya tertambat kepada Allah dengan kuat. Apalagi orang yang terkena musibah besar, maka dalam kondisi seperti ini satu-satunya yang jadi tumpuan harapan hanyalah Allah semata, sehingga ia mengadu: “Ya Allah tak ada lagi harapan untuk keluar dari bencana ini kecuali hanya kepada-Mu.” Dan banyak terbukti ketika seseorang dalam keadaan kritis, ketika para dokter sudah angkat tangan namun dengan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah ia dapat sembuh dan sehat kembali. Dan ibadah raja’ ini tak akan bisa terwujud dengan utuh dan sempurna jika seseorang tidak dalam keadaan kritis.
  8. Merupakan indikasi bahwa Allah menghendaki kebaikan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’ bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa yang dikehen-daki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” (HR al Bukhari). Seorang mukmin meskipun hidupnya sarat dengan ujian dan musibah namun hati dan jiwanya tetap sehat.
  9. Allah tetap menulis pahala kebaikan yang biasa dilakukan oleh orang yang sakit. Meskipun ia tidak lagi dapat melakukannya atau dapat melakukan namun tidak dengan sem-purna. Hal ini dikarenakan seandainya ia tidak terhalang sakit tentu ia akan tetap melakukan kebajikan tersebut, maka sakinya tidaklah menghalangi pahala meskipun menghalanginya untuk melakukan amalan. Hal ini akan terus berlanjut selagi dia (orang yang sakit) masih dalam niat atau janji untuk terus melakukan kebaikan tersebut. Dari Abdullah bin Amr dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, ”Tidak seorangpun yang ditimpa bala pada jasadnya melainkan Allah memerintah-kan kepada para malaikat untuk menjaganya," Allah berfirman kepada malaikat itu, “Tulislah untuk hamba-Ku siang dan malam amal shaleh yang (biasa) ia kerjakan selama ia masih dalam perjanjian denganKu.” (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya).
  10. Dengan adanya musibah seseorang akan mengetahui betapa besarnya nikmat keselamatan dan 'afiyah. Jika seseorang selalu dalam keadaan senang dan sehat maka ia tidak akan mengetahui derita orang yang tertimpa cobaan dan kesusahan, dan ia tidak akan tahu pula besarnya nikmat yang ia peroleh. Maka ketika seorang hamba terkena musibah, diharapkan agar ia bisa betapa mahalnya nikmat yang selama ini ia terima dari Allah Hendaknya seorang hamba bersabar dan memuji Allah ketika tertimpa musibah, sebab walaupun ia sedang terkena musibah sesungguhnya masih ada orang yang lebih susah darinya, dan jika tertimpa kefakiran maka pasti ada yang lebih fakir lagi. Hendaknya ia melihat musibah yang sedang diterimanya dengan keridhaan dan kesabaran serta berserah diri kepada Allah Dzat yang telah mentakdirkan musibah itu untuknya sebagai ujian atas keimanan dan kesabarannya. Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menukil ucapan ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu 'anhu: Tidaklah turun musibah kecuali dengan sebab dosa dan tidaklah musibah diangkat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali dengan bertobat.” (Al-Jawabul Kafi hal. 118). Oleh karena itulah marilah kita kembali kepada Allah dengan bertaubat dari segala dosa dan khilaf serta menginstropeksi diri kita masing-masing, apakah kita termasuk orang yang terkena musibah sebagai cobaan dan ujian keimanan kita ataukah termasuk mereka- wal'iyadzubillah- yang sedang disiksa dan dimurkai oleh Allah karena kita tidak mau beribadah dan banyak melanggar larangan-larangan-Nya.
| No comments:


Thursday, December 8, 2011

Pengaruh Dzikir Terhadap Kesehatan Jiwa

Labels: ,
Assalamualaikum wr wb sobat, Alhamdulillah ane masih bisa posting, kali ini ane mau berbagi sedikit pengalaman ane, monggo langsung aja disimak.

Surat al-Ra'd / 13:28, menyebutkan bahwa dengan mengingat (dzkir) kepada Allah maka hati menjadi tenteram. Dzikir sebagai metode mencapai ketenangan hati dilakukan dengan tata-cara tertentu. Dzikir dipahami dan di ajarkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah secara keras (dzikr jahr), dan dengan kalimat-kalimat thayyibah yang memfokus, dari kalimat syahadat La ilaha illa Allah ke lafazh Allah dan sampai ke lafazh hu.
Sebenarnya hubungan dzikir dengan ketentraman jiwa dapat dianalisis secara ilmiah. Dzikir secara lughawi artinya ingat atau menyebut. Jika diartikan menyebut maka peranan lisan lebih dominan, tetapi jika diartikan ingat, maka kegiatan berpikir dan merasa (kegiatan psikologis) yang lebih dominan. Dari segi ini maka ada dua alur pikir yang dapat diikuti:

  1. Manusia memiliki potensi intelektual. Potensi itu cenderung aktif bekerja mencari jawab atas semua hal yang belum diketahuinya. Salah satu hal yang merangsang berpikir adalah adanya hukum kausalitas di muka bumi ini. Jika seseorang melahirkan suatu penemuan baru, bahwa A disebabkan B, maka berikutnya manusia tertantang untuk mencari apa yang menyebabkan B. Begitulah seterusnya sehingga setiap kebenaran yang di temukan oleh potensi intelektual manusia akan diikuti oleh penyelidikan berikutnya sampai menemukan kebenaran baru yang mengoreksi kebenaran yang lama, dan selanjutnya kebenaran yang lebih baru akan ditemukan mengoreksi kebenaran yang lebih lama. Sebagai makhluk berfikir manusia tidak pernah merasa puas terhadap 'kebenaran ilmiah' sampai ia menemukan kebenaran perenial melalui jalan supra rasionalnya. Jika orang telah sampai kepada kebenaran ilahiah atau terpandunya pikir dan dzikir, maka ia tidak lagi tergoda untuk mencari kebenaran yang lain, dan ketika jiwa itu menjadi tenang, tidak gelisah dan tidak ada konflik batin. Selama manusia masih memikirkan ciptaan Allah SWT dengan segala hukum-hukumnya, maka hati tidak mungkin tenteram dalam arti tenteram yang sebenarnya, tetapi jika ia telah sampai kepada memikirkan Sang Pencipta dengan segala keagungannya, maka manusia tidak sempat lagi memikirkan yang lain, dan ketika itulah puncak ketenangan dan puncak kebahagiaan tercapai, dan ketika itulah tingkatan jiwa orang tersebut telah mencapai al- nafs al-muthma'innah.
  2. Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, tidak ada habis-habisnya, padahal apa yang dibutuhkan itu tidak pernah benar-benar dapat memuaskan (terbatas). Oleh karena itu selama manusia masih memburu yang terbatas, maka tidak mungkin ia memperoleh ketentraman, karena yang terbatas (duniawi) tidak dapat memuaskan yang tidak terbatas (nafsu dan keinginan). Akan tetapi, jika yang dikejar manusia itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak terbatas kesempurnaan-Nya, maka dahaganya dapat terpuaskan. Jadi jika orang telah dapat selalu ingat (dzikir) kepada Allah maka jiwanya akan tenteram, karena 'dunia' manusia yang terbatas telah terpuaskan oleh rahmat Allah yang tidak terbatas. Hanya manusia pada tingkat inilah yang layak menerima panggilan-Nya untuk kembali kepada-Nya dan untuk mencapai tingkat tersebut menurut al-Rozi hanya dimungkinkan bagi orang yang kuat potensinya dalam berpikir ketuhanan atau kuat dalam 'uzlah dan kontemplasi (tafakkur)-nya.
Jadi al-nafs al-muthma'innah adalah nafs yang takut kepada Allah, yakin akan berjumpa dengan-Nya, ridlo terhadap qodlo-Nya, puas terhadap pemberian-Nya, perasaannya tenteram, tidak takut dan sedih karena percaya kepada-Nya, dan emosinya stabil serta kokoh.

nah itulah sedikit pengalaman ane mengenai Dzikir, smoga dapat bermanfaat, dan jngn lupa untuk tinggalkan komentarnya ya sobat. thanks for visit my blog.
wassalamualaikum wr wb.
| 11 comments:


Friday, December 2, 2011

5 Perbedaan Antara Nabi dan Rasul

Labels: ,
Para ulama menyebutkan banyak perbedaan antara nabi dan rasul, tapi di sini kami hanya akan menyebutkan sebahagian di antaranya :

  1. Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian. Karena tidak mungkin seorang itu menjadi rasul kecuali setelah menjadi nabi. Oleh karena itulah, para ulama menyatakan bahwa Nabi Muhammad -Shollallahu ‘alaihi wasallam- diangkat menjadi nabi dengan 5 ayat pertama dari surah Al-‘Alaq dan diangkat menjadi rasul dengan dengan 7 ayat pertama dari surah Al-Mudatstsir. Telah berlalu keterangan bahwa setiap rasul adalah nabi, tidak sebaliknya. Imam As-Saffariny -rahimahullah- berkata, “Rasul lebih utama daripada nabi berdasarkan ijma’, karena rasul diistimewakan dengan risalah, yang mana (jenjang) ini lebih ringgi daripada jenjang kenabian”. (Lawami’ Al-Anwar: 1/50) Al-Hafizh Ibnu Katsir juga menyatakan dalam Tafsirnya (3/47), “Tidak ada perbedaan (di kalangan ulama) bahwasanya para rasul lebih utama daripada seluruh nabi dan bahwa ulul ‘azmi merupakan yang paling utama di antara mereka (para rasul)”.
  2. Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman. Allah -’Azza wa Jalla- menyatakan bahwa yang didustakan oleh manusia adalah para rasul dan bukan para nabi, di dalam firman-Nya: “Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya”. (QS. Al-Mu`minun : 44) Dan dalam surah Asy-Syu’ara` ayat 105, Allah menyatakan: “Kaum Nuh telah mendustakan para rasul”. Allah tidak mengatakan “Kaum Nuh telah mendustakan para nabi”, karena para nabi hanya diutus kepada kaum yang sudah beriman dan membenarkan rasul sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam-: "Dulu bani Isra`il diurus(dipimpin) oleh banyak nab. Setiap kali seorang nabi wafat, maka digantikan oleh nabi setelahnya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
  3. Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para rasul diutus dengan membawa syari’at baru. Allah -Subhanahu wa Ta’ala- menyatakan: “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang”. (QS. Al-Ma`idah : 48) Allah mengabarkan tentang ‘Isa bahwa risalahnya berbeda dari risalah sebelumnya di dalam firman-Nya: “Dan untuk menghalalkan bagi kalian sebagian yang dulu diharamkan untuk kalian”. (QS. Ali ‘Imran : 50). Nabi Muhammad -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menyebutkan perkara yang dihalalkan untuk umat beliau, yang mana perkara ini telah diharamkan atas umat-umat sebelum beliau: “Dihalalkan untukku ghonimah dan dijadikan untukku bumi sebagai mesjid (tempat sholat) dan alat bersuci (tayammum)”,(HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir). Adapun para nabi, mereka datang bukan dengan syari’at baru, akan tetapi hanya menjalankan syari’at rasul sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi Bani Isra`il, kebanyakan mereka menjalankan syari’at Nabi Musa -’alaihis salam-.
  4. Rasul pertama adalah Nuh -’alaihis salam-, sedangkan nabi yang pertama adalah Adam -’alaihis salam-. Allah -’Azza wa Jalla- menyatakan: “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya”. (QS. An-Nisa` : 163), Dan Nabi Adam berkata kepada manusia ketika mereka meminta syafa’at kepada beliau di padang mahsyar:“Akan tetapi kalian datangilah Nuh, karena sesungguhnya dia adalah rasul pertama yang Allah utus kepada penduduk bumi”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik). Jarak waktu antara Adam dan Nuh adalah 10 abad sebagaimana dalam hadits shohih yang diriwayatkah oleh Ibnu Hibban (14/69), Al-Hakim (2/262), dan Ath-Thobarony (8/140).
  5. Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya, sebagaimana yang Allah nyatakan dalam surah Al-Baqarah ayat 91: “Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman?”. Juga dalam firman-Nya: “Mereka membunuh para nabi tanpa haq”. (QS. Al-Baqarah : 61) Allah menyebutkan dalam surah-surah yang lain bahwa yang terbunuh adalah nabi, bukan rasul.
| No comments:


Copyright © 2012. NoteBase - All Rights Reserved
Template Design by AkustikCorporation
Powered by Blogger